UMKM Binaan LPEI Lakukan Ekspor Perdana 22 Ton Kecap Manis ke Jeddah

28 Desember 2022 11:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
UMKM binaan LPEI ekspor perdana produk kecap ke Jeddah. Foto: Dok. LPEI
zoom-in-whitePerbesar
UMKM binaan LPEI ekspor perdana produk kecap ke Jeddah. Foto: Dok. LPEI
ADVERTISEMENT
CV IKAPEKSI Agro Industri yang menjadi UMKM mitra binaan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank melakukan ekspor perdana untuk produk kecap manis ke Jeddah. UMKM tersebut mengikuti program Coaching Program for New Exporter (CPNE) LPEI angkatan 2019
ADVERTISEMENT
Setelah selang tiga tahun mengikuti pelatihan, pendampingan dan program Jasa Konsultasi lainnya seperti kegiatan business matching yang difasilitasi oleh LPEI dengan buyer asal Jeddah, Saudi Arabia, CV IKAPEKSI Agro Industri mengekspor sebanyak satu kontainer (berat isi sekitar 22 ton) atau senilai USD 37 ribu.
Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Gerald Grisanto, menyampaikan pelepasan ekspor tersebut merupakan manifestasi upaya LPEI untuk mendorong produk lokal Indonesia menjadi mendunia.
“Kami turut bangga atas pelepasan ekspor yang berhasil dilakukan oleh CV IKAPEKSI Agro Industri. Ini merupakan realisasi komitmen kami untuk memajukan ekspor nasional dengan membimbing pelaku usaha menuju pasar global,” kata Gerald melalui keterangan tertulis dari LPEI, Rabu (28/12).
Gerald berharap kegiatan ekspor perdana dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk memasarkan produknya ke luar negeri. Ia memastikan pihaknya juga akan terus membantu agar UMKM bisa naik kelas.
ADVERTISEMENT
Untuk melahirkan eksportir-eksportir baru, LPEI akan menggiatkan program-program Jasa Konsultasi kepada pelaku usaha berorientasi ekspor baik melalui Desa Devisa, CPNE, maupun Marketing Handholding.
“Kami siap memfasilitasi pelaku usaha yang ingin meningkatkan kapasitas serta daya saingnya untuk eksis di kancah global,” ujar Gerald.
Pendiri CV IKAPESI Agro Industri, Nurjannah, mengatakan usaha kecap manis yang didirikan di Kebumen itu mulanya sebagai proyek idealisme. Ia ingin menciptakan produk kecap manis yang sehat.
Dengan berbekal pendidikan Ilmu Gizi Masyarakat yang diperoleh semasa kuliah, Nurjannah akhirnya memutuskan untuk memulai usahanya pada tahun 2017. Untuk menciptakan produk kecap manis itu, ia menggunakan bahan baku berupa kedelai putih yang diambil dari Yogyakarta dan Bantul, sekaligus gula kelapa dari daerah Kebumen.
ADVERTISEMENT
“Kami memproduksi kecap manis sehat dengan merek Oishii yang menggunakan bahan baku gula kelapa asli, tidak memakai penguat rasa, pewarna makanan, pengawet makanan serta menggunakan bahan material yang fresh seperti jahe, serai, dan lengkuas,” ungkap Nurjannah.
Nurjannah menyambut baik pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh LPEI. Sehingga produk kecap manisnya bisa ekspor ke Arab Saudi.
Acara pelepasan ekspor perdana dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2022. Acara itu dihadiri oleh Kepala Departemen Jasa Konsultasi LPEI, Nilla Meiditha, disaksikan oleh Kepala Kantor Bea Cukai Cikarang, Bagus Nugroho Putro Tamtomo, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi, Ida Farida, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Besty Monoarfa, dan Tenaga Ahli Free Trade Agreement (FTA) Center Bandung, Ponirin.
ADVERTISEMENT